--> Skip to main content
Karya Tulis

follow us

Cinta Tak Pernah Sampai

Aryawan Dwi Prasetiyo. Nama yang cukup panjang untuk di baca di absen kelas sekolah. Pertama kali arya menginjak balek atau yang disebut oleh banyak orang adalah pertama kalinya mengenal wanita. Pada saat itu arya baru lulus dari Sekolah Dasar.

Suatu malam teman Arya, Deni namanya kebetulan deni adalah teman sekolah sekaligus tetangga rumah Arya. Namun Deni tidak pernah memanggil Arya dengan panggilan itu dia memanggil Arya dengan akhiran nama Arya yaitu wan. Wan kita kepasar malam yuk malam ini sapa Deni terhadap Arya. Dengan nada malas Arya menjawab males ah ngapain pergi kesitu rame, sumpek, terus ga ada yang diliat juga.

Udahalah ikut aja ga ada kawan saya mau maen kesana sapa tau kita dapat cewe malam ini saut deni kepada Arya. Emang kamu udah ada pacar ya Den kan kita masih kecil kok udah mikirin yang namanya pacaran? Tanya Arya kepada Deni. Ini nih kamu mah gaulnya sama gitar terus ga pernah keluar dari rumah coba sekali-kali kamu keluar siapa tau ada cewe cantik nyantol sama kamu Wan, kamu kan pinter maen gitar pasti cewe-cewe seneng liat kamu maen gitar ya ga?

Sambil berfikir-fikir iya juga si, buat persiapan masuk SLTP sapa tau bisa dapet cewe kan bisa semangat sekolahnya gumam Arya dalam hati. Ya udah Den saya ikut tapi jemput yah males saya kalo ga kamu jemput. Oke wan siap ntar jam setengah delapan habis Isya saya jemput kamu pake baju yang keren ya jangan pake celana pendek kayak mau pergi mancing aja kamu.


Malampun tiba dan tibalah Deni datang menjemput Arya dengan pakaian selayaknya orang dewasa yang sedang kasmaran. Wadau kamu mau kemana Den keren amat kayak di film-film india aja kamu ini cuma pergi kelapangan depan aja udah pake baju seperti itu.

Ya elah ini biar keren Wan masa mau dapatin sesuatu yang berharga harus biasa-biasa aja, Lah kamu ini gimana si kan disuruh pake baju yang keren masa pakai baju seperti ini kaos terus pake training udah gila kamu Wan. Ga apa-apa Den saya mau tampil apa adanya lagian siapa juga yang mau liatin malem-malem gini. Ya udalah terserah kamu aja Wan tapi kalo ntar saya dapet cewe kamu jangan iri ya. Aryapun tersenyum melihat tingkah temannya yang satu ini sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Oh iya pasar malam yang akan dikunjungi Arya dan Deni ternyata pasar malam pertama yang hadir di kampung mereka berdua. Sepanjang perjalanan hanya Deni yang banyak bercerita Arya hanya mangguk-mangguk dan menjawab seadanya. Eh Wan kamu ini dari tadi cuma jawab seadanya kira-kira cewek seperti apa yang kamu suka untuk mendampingi hidup kamu kelak?

Sederhana aja Den saya ga perlu wanita yang sempurna tetapi saya dari kecil amat suka melihat wanita yang berambut panjang ntah kenapa kalau ada wanita yang seperti itu dimata saya dia seperti bidadari yang turun dari khayangan.

Wih kamu ini kebanyakan baca syair lagi Wan, ya udah saya  juga mau cari cewek yang rambutnya panjang juga kalo gitu, ga pernah terfikirakan oleh saya untuk menyukai cewek seperti apa. Lah kok ga punya pendirian ikut-ikut aja selera orang cari sendiri geh kriteriianya sesuai hati kamu Den.

Mereka berdua pun tiba di tempat kerena mereka tidak memiliki banyak uang jadi mereka berdua hanya muter-muter saja. Deni dengan stil yang keren mulai tebar pesona kesana kemari namun tak satupun wanita yang di dapat Deni pada malam itu.

Namun terbalik yang terjadi pada Arya, ketika dia sedang asyik melihat kapal-kapalan yang terbuat dari kaleng dengan bahan bakar pengapian dari kapas. Ketika sedang asyik menanyakan harga kapal tersebut datanglah seorang wanita berdiri tepat dibelakang Arya dengan rambutnya yang panjang hingga terkena leher Arya.

Maaf pak ini harganya berapa ya tutur lembut wanita cantik yang ada di belakang Arya. Sentak Arya langsung melihat kebelakang dan berbicara. Maaf mbak rambutnya kena leher saya, tetapi wanita malah melemparkan senyum kepada Arya dan berkata maaf ya ngga sengaja.

Keduanya mulai saling berbicara satu sama lain hanya kerena bertemu di tempat yang sederhana dan tidak terduga. Kerena Deni sedang asyik mencari kesana-kemari jadi arya hanya ditinggalkan sendiri disana. Seandainya dia seumuran saya betapa indah bila bisa dekat dengan wanita secantik itu tutur Arya dalam hati.

Arya berkata demikian karena postur tubuh dari wanita cantik itu sangat tinggi dan wajahnya yang amat menawan hati, Arya mengira wanita ini pasti sudah SMA ataupun lebih dari itu. Jadi karena malu dan merasa masih kecil Arya pun hanya menjawa seadanya yang ditanya oleh wanita tersebut. Waktupun terus berlalu dan sampailah di penghujung pertemuan Denipun datang dan mengajak pulang Arya tanpa mendapatkan satupun wanita yang di idamkan oleh Deni.

Sepanjang perjalanan pulang Arya terlihat tersenyum seperti orang gila dijalanan, kamu kenapa Wan dari tadi saya perhatiin senyum-senyum sendiri ga jelas. Ia Den tadi saya ketemu cewe cantik, tutur katanya lembut dan apa coba rambutnya panjang lurus sampai ke pinggul cewe itu, tadi kita sempat ngobrol tapi saya lupa tanya namanya siapa.

Wah kamu ditinggal sebentar malah udah dapat cewe tapi saya yang mondar-mandir kesana kesini satupun ga dapet curang kamu Wan. Kamu pakek pelet yah tutur Deni kepada Arya. Sembarangan mana tau saya hal kayak gituan Den lagian buat apa juga  saya melet cewe toh baru pertama itu juga saya ngobrol dengan cewe.

Ya udah saya terus ya Den makasih udah ngajakin saya ke pasar malam, jujur hari ini adalah hari terindah yang pernah saya alami walaupun saya ga tau siapa itu cewek tetap saya seneng Den bisa ngobrol dengan dia tadi.

Sampai jumpa besok ya Den jangan lupa langsung tidur n jangan cemberut lagi karena besok kan hari pertama kita masuk sekolah jangan sampe terlambat oke. Kita besok berangkat bareng ya Den tutur Arya kepada Deni sambil melambaikan tangan Arya pun pulang kerumah dengan khayalan tentang gadis yang ditemuinya tadi.

Keesokan haripun tiba Arya dan Deni berangkat kesekolah bersama seperti biasa Deni lagi yang selalu berbicara, Aryapun hanya mengganggukan kepala sambil tersenyum tidak jelas sehingga membuat Deni heran ini anak kenapa ya? apa jangan-jangan kesambet setan di pasar malem. Waduh jadi merasa bersalah dengan Arya.

Setibanya di sekolah merekapun langsung mendengarkan pengumuman pembagian kelas. Ternyata Arya dan Deni tidak satu kelas karena nilai Deni lebih tinggi dibandingkan nilai Arya pada waktu itu. Arya masuk kelas 1E dan Deni masuk kelas 1D walaupun beda kelas tetapi kelas merek tidak terlalu berjauhan sehingga mereka masih dapat berjumpa.

Setelah upacara bendera yang setiap harinya dilaksanakan pada hari senin di semua sekolah pada saat itu. Deni dan Aryapun masuk ke kelas mereka masing-masing. Kerena kelas Arya belum ada guru yang masuk sambil menunggu guru datang Arya dan teman-teman barunya duduk-duduk didepan kelas mereka.

Dengan wajah tercengang fokus Arya melihat tiga orang wanita yang akan masuk ke kelasnya. Terlihat seorang wanita yang berambut panjang dengan senyum yang amat menawan melintas dihadapan Arya. Saat itupun Arya mulai kebingungan jantungnya berdebar tidak karuan, tangannya mulai bergetar tanpa ia sadari, terlintas dalam fikirannya bukankah itu wanita yang tadi malam.

Terlihat senyum yang merekah pada bibir Arya seakan mendapatkan hadiah yang teramat besar pada saat itu. Arya pun memandang fokus pada wanita pujaannya itu, tanpa sedikitpun melepaskan fokusnya kepadanya, dan ternyata wanita itu adalah kakak tingkat Arya yang kelasnya tidak jauh dari kelas arya yaitu di ujung sebelah kanan kelas Arya yaitu kelas 2B pada saat itu.


Sebenarnya banyak wanita yang menyukai Arya pada waktu itu, selain ia pintar Arya pun terlihat jarang sekali berbicara mungkin itu yang membuat Arya menjadi disukai banyak teman wanita sekelasnya pada waktu itu. Sampai-sampai ketua kelas Arya saat itu menyatakan langsung perasaan kepada Arya.

Ohya ketua kelas Arya di kelas satu kebetulan seorang wanita Ria namanya. Namun saat itu Arya hanya terdiam dan tidak bisa menjawab apapun dari pernyataan Ria, karena yang ada di hati dan fikiran Arya hanyalah seorang wanita yang bertambut panjang yang belum diketahui namanya siapa ataupun sudah memiliki kekasih ataupun belum pada saat itu.

Ria sebenarnya cantik banyak teman-teman Arya yang suka terhadapnya sebab itulah teman-teman memilih Ria untuk menjadi ketua kelas pada saat itu.

Setiap hari Arya hanya fokus kepada seorang wanita yang berambut panjang yang tidak pernah tahu nama dan rumahnyapun dimana. Setiap menjelang istrihara tiba Arya tidak mau keluar kelas terlebih dahulu karena menunggu sang pujaan hati keluar dari kelasnya baru lah Arya keluar juga dari kelasnya.

Waktu-waktu Arya hanya diselengi fikiran seorang gadis itu, dan pada saat itu pergaulan Arya pun mulai meningkat sampai dia mempunyai banyak teman tidak hanya teman satu tingkatnya melainkan juga kakak tingkat Arya. Sebari mengobrol dengan kakak tingkat dan kebetulan Arya dekat dengan kakak tingkat itu Huda namanya.

Tanpa ragu Arya menanyakan tentang gadis pujaan hatinya itu. Kak Huda kenal ga dengan cewe itu,tanya Arya. Cewe yang mana di, kamu ini masih kelas satu juga udah tanya-tanya tentang cewe tak bilangin mamak kamu nanti satu kak Huda. Waduh janganlah kak cuma tanya nama aja masa langsung dibilangin mamak.

Bercanda Ar, emang kenapa kamu tanya-tanya dia, orangnya galak lo. Namanya Anita Sari, rumahnya ga jauh koq dari rumah kita tapi dia orang lampung jangan macem-macem kamu mau deketin dia emang kamu berani, tutur Huda kepada Arya. Ngga kok cuma mau tau namanya aja itupun udah cukup ditambah tau rumahnya, makasih ya kak.

Sejak saat itu Arya hanya memendam perasaan yang begitu besar kepada Anita, padahal Anitapun tau perasaan Arya terhadapnya tetapi keduanya tidak pernah bersatu. Itu semua dikarenakan sikap Arya yang amat pemalu.

Sampai keduanya lulus dari SLTP pun mereka tetap mempertahankan ego masing-masing dan tak pernah merasakan apa itu namanya cinta monyet yang sering orang bicarakan. Begitu saja ceritanya maaf bila ada penyampaian yang kurang tepat, nama tokoh, ataupun ada kemiripan alur cerita. Selamat beraktivitas. .

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar